Apa Itu Panic Attack dan Mengapa Bisa Terjadi

Panic Attack atau serangan panik mulai banyak diperbincangkan. Perbincangan ini terjadi karena jumlah pengidapnya terus bertambah. Ketika seseorang mengalami kondisi ini, akan muncul rasa takut dalam diri dengan jumlah berlebihan. Jumlah tersebut tentu tidak wajar untuk sesuatu yang terjadi tiba-tiba.

Di samping rasa takut, kegelisahan juga akan muncul. Dengan ketakutan dan kegelisahan yang terjadi secara berbarengan, efek langsung pada tubuh akan terasa. Perubahan paling cepat terjadi pada detak jantung. Ketika kondisi ini dialami, kecepatan detak jantung seseorang akan meningkat dengan pesat.

Selain itu napas dari orang-orang ini juga semakin pendek. Perlu diketahui juga bahwa kondisi ini tidak selalu terjadi dalam waktu singkat. Pada beberapa kasus, pengidap mengalami panic attack hingga 30 menit. Waktu tersebut jelas akan mengganggu kesehatan mental apabila terus dibiarkan.

Rincian Gejala dari Serangan Panik

Saat serangan panik ini dirasakan, rasa mual dan nyeri pada dada akan langsung muncul. Rasa tidak nyaman tersebut akan dibarengi dengan kram pada perut. Dengan kondisi badan tidak nyaman, tubuh akan langsung memberi respon dengan semakin cepatnya detak jantung.

Di kondisi itu, badan penderita akan mengalami gemetar sambil terasa sesak napas. Ketika melihat kondisi tubuh yang jelas tidak baik, rasa takut dan gelisah tentu akan semakin menjadi-jadi. Dalam beberapa kondisi, penderita bahkan mengalami pingsan di tengah prosesnya.

Ketika panic attack ini selesai, rasa lelah di tubuh penderita akan muncul. Namun rasa takutnya tidak hilang secara total. Karena sudah mengalami pengalaman tidak menyenangkan, rasa takut tersebut malah akan terbayang-bayang. Hanya saja ketakutan tersebut ditambah dengan ketidakinginan untuk mengalami kejadian serupa.

Terdapat Beberapa Hal yang Bisa Menjadi Penyebabnya

Secara medis, terdapat respon spontan dari tubuh ketika kondisi panik dialami. Dalam kondisi tersebut, akan terdapat tiga pilihan yaitu melawan, menghindar, atau diam. Dalam kondisi ini, akan terdapat zat kimia bernama adrenalin yang dikeluarkan. Keluarnya adrenalin sendiri merupakan kondisi normal.

Hanya saja hal berbahaya akan terjadi ketika jumlah adrenalin tersebut lebih banyak dari seharusnya. Tidak terkontrolnya pengeluaran adrenalin dalam tubuh disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, besar kemungkinan penderita sedang mengalami stres. Stres ini memang bisa disebut sebagai penyebab utama munculnya panic attack.

Selain itu, terlalu banyak mengkonsumsi kafein dan alkohol juga bisa menjadi penyebab lain. Dalam beberapa kondisi, adanya faktor genetik hasil turunan dari orang tua menjadi kemungkinan lain. Pengalaman trauma juga sering kali menjadi penyebab. Terakhir, konsumsi NAPZA menjadi salah satu faktornya.

Tata Cara Penanganan Serangan Panik

Dalam menangani panic attack, cara termudah adalah dengan menghindari stres. Untuk itu diperlukan usaha agar terus menghabiskan waktu dengan hal-hal positif. Ketika waktu hanya dihabiskan untuk berdiam diri di rumah, kemungkinan melamun dan kegiatan sejenis menjadi lebih besar.

Kegiatan-kegiatan tersebutlah penyebab utama munculnya kejadian ini. Selanjutnya, diperlukan usaha untuk melakukan gaya hidup sehat. Melakukan gaya hidup sehat sendiri sebenarnya tidak begitu sulit. Menggunakan dasar makanan empat sehat lima sempurna secara rutin dan teratur menjadi salah satu faktor utamanya.

Selain itu menjaga jam tidur juga sangat diperlukan. Hindari juga mengkonsumsi zat-zat yang buruk untuk tubuh seperti alkohol dan kafein. Untuk terakhir, pastikan selalu berada di lingkungan yang tepat agar mereka selalu mendukung dalam upaya menjaga kesehatan mental.

Tidak semua serangan panik bisa diatasi sendiri. Kadang diperlukan campur tangan ahli dalam mengatasinya. Salah satu teknik terbaik adalah dengan hipnoterapi yang ditawarkan di https://www.thetacenter.co.id. Bisa dikatakan, hipnoterapi merupakan salah satu teknik terbaik dalam mengatasi panic attack.